Seorang ayah di Inggris yang sedang sekarat, yang memiliki sedikit hari lagi untuk hidup, merasa terpukul oleh denda yang dijatuhkan oleh pihak sekolah kepadanya. Ia dikenai denda sebesar £240 gara gara menemani anaknya liburan.
Neil Austin (38 tahun), mengajak istrinya Tracey dan anak perempuannya Skye (8 tahun) serta anak lelakinya Reefe (5 tahun) untuk pergi berlibur ke Tenerife. Acara plesiran ini memang digagas oleh Neil sebagai liburan perpisahan karena ia telah divonis tidak akan berumur lama karena divonis mengidap penyakit kronis yang menyerang pernafasan.
Yang menjadi masalah adalah, anak anaknya masih harus sekolah dan tidak mendapat izin untuk meninggalkan sekolahnya di Parkgate Primary School. Mereka berencana meninggalkan sekolah selama seminggu untuk liburan. Sang ayah sebenarnya telah mengajukan izin kepada pihak sekolah untuk kedua anaknya tersebut, namun Kepala Sekolah menolaknya.
Neil adalah mantan pegawai Kantor Pos yang dipaksa berhenti karena penyakit paru paru kronis COPD (Chronic Obstructive Pulmonary Disease). Liburan yang digagasnya ini adalah liburan ke luar negeri pertamanya bersama keluarga. Menurutnya, anak anaknya sangat bahagia dan sangat menikmati liburan tersebut.
Neil dinyatakan bersalah oleh pihak sekolah karena dianggap melanggar aturan pendidikan setempat dan dikenai denda, melalui surat Penalty yang ditetapkan oleh pihak sekolah. Atas terbitnya surat denda tersebut, Neil menuduh pihak sekolah tidak punya hati nurani. Katanya : "saya kira orang yang membuat aturan ini sama sekali tidak memiliki belas kasihan.."
Source