Dam (bendungan) terapung raksasa sepanjang 100 meter tengah dipersiapkan untuk mengatasi sampah lautan. Dam ini bekerja memanfaatkan arus dan memiliki kemampuan menangkap sampah plastik yang mengapung, tetapi memungkinkan makhluk makhluk air dengan aman melarikan diri dibawahnya.
Pembuatan bendungan ini adalah ide Boyan Slat. Bendungan ini telah diuji coba di danau Belanda dan saluran air Jepang. Tahun depan, akan menjadi uji coba pertama di laut lepas. Jika uji coba ini berhasil, maka proyek ini bisa diteruskan di seluruh dunia.
Bendungan apung ini berbentuk huruf V yang tidak hanya menangkap sampah, tetapi juga menggiringnya agar terkonsentrasi.
Bila sukses, proyek yang dikerjakan oleh Ocean Cleanup Organisation ini akan dikembangkan lagi lebih besar dengan membuat bendungan sebesar 100 km, dan diproyeksikan bisa mengatasi 42 % sampah di Great Pasific Garbage Patch (sebuah konsentrasi kumpulan sampah terbesar yang mengapung dilautan pasific).
Boyan Slat, anak muda berumur 21 tahun dari Belanda ini, yang mendesign tekhnologinya. Boyan dibantu 100 orang ahli, terdiri atas ahli kelautan, insinyur angkatan laut, penerjemah dan designer. Ia memulai proyeknya dengan menggalang dana yang berhasil menghimpun $ 2.000.000.