Kisah pertama yang akan saya angkat adalah kisah persahabatan manusia dengan seekor harimau besar. Adalah Abdullah Soleh (33 tahun), seorang "santri" dari Malang Indonesia, bersahabat dengan seekor harimau Bengal betina besar berusia 8 tahun bernama 'Mulan Jamilah'.
[scroll kebawah untuk videonya]
Persahabatan dimulai sejak Abdullah Soleh merawat Milan pada tahun 2008 yang saat itu baru berumur 3 bulan. Saat ini Mulan sudah seberat 170 kg dengan panjang 3 meter (termasuk ekor) dan tinggi 1 meter. Setiap hari, Mulan diberi makan 6kg daging ayam atau daging kambing 2 kali sehari.
[scroll kebawah untuk videonya]
Persahabatan dimulai sejak Abdullah Soleh merawat Milan pada tahun 2008 yang saat itu baru berumur 3 bulan. Saat ini Mulan sudah seberat 170 kg dengan panjang 3 meter (termasuk ekor) dan tinggi 1 meter. Setiap hari, Mulan diberi makan 6kg daging ayam atau daging kambing 2 kali sehari.
Soleh setiap hari bermain, bergurau dan tidur bersama harimau itu. Dalam sebuah video yang populer di dunia maya, bisa disaksikan bagaimana Soleh tidak takut digeluti, dicakar dan digigit hewan itu. Menurut Soleh, bagaimanapun juga, ia tetap berhati hati menghadapi Mulan walaupun Mulan tidak akan berusaha untuk melukainya. Soleh telahsering mendapatkan luka yang tidak disengaja. Misalnya, belum lama ia terkena cakar dibagian matanya. “Sering tiba-tiba dia menggigit leher saya atau mencakar dada dan tangan saya, sampai luka. Tapi saya yakin, dia tidak bermaksud melukai. Semua itu terjadi, karena tenaganya memang besar. Jadi sedikit saja dia mencakar atau menggigit, pasti bisa menimbulkan luka,” kata Sholeh
Namun demikian, Sholeh tetap berusaha menjaga diri. Karenanya, dia setiap bermain bersama Mulan, Sholeh tak pernah lupa membawa sarung. Itu digunakan untuk berjaga-jaga, jika sewaktu-waktu Mulan menyerang bagian vitalnya, Sholeh bisa langsung mengantisipasi. Terutama jika yang diserang itu bagian di leher dan kepala.
“Kalau di tangan, dada atau punggung, ya saya biarkan. Tapi kadang juga reflek saya langsung menutupi bagian yang diserang dengan sarung. Untuk bagian leher dan kepala, saya memang sangat waspada, karena itu vital,” ucapnya.
Ternyata harimau ini adalah pemberian gurunya, yang juga pemilik Pondok Pesantren Al Ainul Baahiroh, KH Muhammad Nur Sholeh atau yang akrab disapa Abah Nur.
Abah Nur, saat itu melihat Sholeh yang tak lain adalah santrinya, terlihat sedih. Dia sering menyendiri. Saat itu, Abah Nur sudah berusaha menghibur Sholeh. Tapi ternyata tidak bisa. Sampai akhirnya, Abah Nur membatin dalam hati untuk mencarikan Sholeh hewan peliharaan.
Asli Santri : koleksi kitab kuning di kamar Sholeh |
“Pikir saya, dengan adanya hewan peliharaan, Sholeh bisa menghibur dirinya sendiri. Tapi waktu itu saya juga bingung, untuk mencarikan hewan peliharaan yang cocok,” terangnya. Hingga suatu ketika, Abah Nur diundang untuk berkunjung ke rumah seorang sahabatnya di Bandung, Jawa Barat. Disitulah, Abah Nur sempat kaget, begitu tahu sahabatnya memelihara beberapa ekor harimau jenis Benggala.
Terbesit di pikiran Abah Nur, untuk meminta salah satu harimau peliharaan temannya itu. “Waktu saya minta, teman saya memberikan. Kebetulan saat itu ada seekor harimau benggala yang masih kecil. Kira-kira umur tiga bulanan. Harimau kecil itulah yang kemudian saya bawa,” jelasnya.
Jadilah harimau tersebut dibawa pulang ke Pondok Pesantren Al Ainul Baahiroh. Disana Abah Nur langsung menyerahkannya kepada Sholeh, untuk dirawat dan dibesarkan. “Saya bilang kalau harimau itu nanti akan dapat membuatnya terkenal. Dan ternyata benar. Setahun belakangan ini banyak yang mencari-cari Sholeh, termasuk wartawan dari luar negeri,” kata Abah Nur.
Berikut ini Video : Abdullah Soleh dan Mulan Jamilah
Sumber :