Fakta Tentang Yeti Akhirnya Terungkap

 


Sains secara bertahap mulai dapat mengungkap beberapa misteri yang selama ini masih tertutup. Seperti keberadaan Yeti, Big Foot, Orang Pendek, Nessie dan lain lain. Kali ini kita akan mencoba menyampaikan apa yang telah berhasil diungkap oleh para Ilmuwan mengenai Yeti. 

Mitos Keberadaan Yeti 


Pernah dengar Yeti ..? Yeti adalah makhluq misterius seperti kera berwarna putih yang dilaporkan terlihat di Pegunungan Himalaya. Semua laporan tentang penampakan Yeti berasal dari wilayah wilayah sekitar Himalaya, antara lain Nepal, Bhutan dan Tibet. Mereka menyebutnya " manusia salju". 

Yeti digambarkan sebagai makhluq Iblis menyeramkan yang memiliki tinggi melebihi manusia, dengan kuku kuku tajam dan taring taring yang menyeringai. Sosok Yeti sangat menakutkan bagi masyarakat setempat, dan menjadi makhluq misterius bagi masyarakat dunia. 
Zombie Yeti, dalam permainan Plant vs Zombie

Sayangnya, sampai hari ini keberadaan Yeti masih belum bisa dibuktikan. Beberapa orang mengaku melihat, tetapi tidak jelas. Beberapa penampakan pernah difoto, hanya saja gambarnya terlalu jauh dan tidak jelas. Sejumlah ekspedisi dilakukan tapi hasilnya nihil. Tidak ada satupun Yeti yang tertangkap atau didokumentasikan. 

Mereka membawa pulang sejumlah bukti keberadaan Yeti, berupa bulu bulu, kulit kepala, tulang belulang dan gigi gigi. Misalnya yang mereka temukan di goa Azzaskaya. Semuanya masih disimpan sebagai koleksi koleksi pribadi. Bukti paling meyakinkan adanya Yeti adalah jejak tapak kaki diatas salju yang ukurannya cukup besar. 

Footprint (jejak tapak kaki )Yeti yang ditemukan oleh Michael Ward tahun 1951

Kulit kepala Yeti yang disimpan di Vihara Khumjung


Jejak kaki misterius


Analisis DNA Terbaru Menunjukkan Yeti Sebenarnya Hanyalah...


Belum lama ini, para ilmuwan melakukan analisis DNA pada beberapa sampel yang diduga peninggalan Yeti. Penelitian dipimpin oleh seorang ahli biologi wanita bernama Charlotte Lindqvist dari University at Buffalo College of Arts dan Science. Penelitian ini telah dipublikasikan dalam jurnal biologi Proceedings of the Royal Society B, pada Selasa 28 November 2017 lalu.

Ada sembilan sampel yang diuji, semuanya adalah koleksi yang pernah dikumpulkan dari Himalaya dan Dataran Tinggi Tibet, antara lain rambut, kulit, gigi, tulang, dan materi feses (kotoran).

Potongan tulang yang ditemukan di sebuah gua di Tibet yang diklaim milik Yeti

Hasilnya...?  Disana tidak ada Yeti. Yang ada hanya beruang...!

Semua sampel (kecuali satu dari mereka) ternyata berasal dari beruang - beruang hitam Asia, beruang cokelat Himalaya, atau beruang cokelat Tibet.

Sebuah sampel yang tersisa, sebuah gigi yanag selama ini menjadi koleksi Reinhold Messner Mountain Museum, ternyata berasal dari anjing domestik.

"Temuan kami sangat kuat membuktikan bahwa dasar-dasar biologis legenda Yeti dapat ditemukan pada beruang lokal. Penelitian kami juga menunjukkan bahwa ilmu genetika harus dapat mengungkap misteri misteri serupa lainnya," kata ahli biologi Charlotte Lindqvist.


Penelitian Sebelumnya


Penelitian Yeti melalui analisis DNA, bukan baru sekarang ini dilakukan. Pada tahun 2014, sebuah tim peneliti di Universitas Oxford di Inggris dan Museum Zoologi di Lausanne, Swiss, yang dipimpin oleh ahli genetika Oxford Bryan Sykes, menerbitkan sebuah makalah yang menjelaskan bagaimana mereka meneliti 37 sampel rambut dari seluruh dunia.

Ini adalah survei genetika pertama yang pernah dilakukan untuk sampel "anomali primata", dan hasilnya juga sama. Setiap sampel yang mengembalikan hasilnya cocok dengan spesies yang dikenal - dari beruang kutub sampai domba ke manusia.

Hanya saja, Sykes berkesimpulan bahwa dua sampel yang ia teliti cocok secara genetik dengan beruang kuno yang hidup ribuan tahun yang lalu. Ia mengatakan bahwa makhluq yang disebut Yeti oleh masyarakat itu sebenarnya species beruang coklat "yang tidak dikenal" yang merupakan turunan dari nenek moyang beruang kutub. 

Walhasil, dua penelitian itu memiliki kesimpulan sama bahwa Yeti tidak ada. Yang ada hanya beruang. 


Penelitian tersebut, bagaimanapun, didasarkan pada tes genetik yang lebih sederhana daripada penelitian yang dilakukan timnya, Lindqvist mengatakan. Sykes dan timnya menggunakan sequencing RNA mitokondria.



Lindqvist dan timnya menggunakan tes genetik yang lebih rumit. Mereka menerapkan amplifikasi PCR, sekuens mitokondria, perakitan genom mitokondria, dan analisis filogenik.


"Jelas," kata Lindqvist , "sebagian besar legenda Yeti berhubungan dengan beruang."

Keluarga beruang coklat Himalaya



Lindqvist ingin mendapatkan lebih banyak sampel dari beruang cokelat Himalaya untuk lebih memahami asal-usul mereka, tapi dia mungkin kehabisan waktu.

BACA JUGA :



Seperti yang dia catat di koran, telah dilaporkan bahwa populasi beruang coklat di wilayah Dataran Tinggi Tibet dan Himalaya telah berkurang setengahnya selama abad terakhir karena hilangnya habitat, perburuan liar dan perburuan liar oleh manusia.



"Saya tahu tulisan ini akan banyak diminati karena berkaitan dengan yeti, tapi saya juga berharap bisa memberi perhatian pada kelompok beruang ini yang telah berevolusi secara independen selama ratusan ribu tahun," katanya. "Mereka sangat berharga, dan jumlah mereka menurun."

Himalayan brown bear from Deosai National Park, Pakistan. Photo: Abdullah Khan, Snow Leopard Foundation



Sumber :

Fakta Tentang Yeti Akhirnya Terungkap 4.5 5 Subhan Hidayat Sains secara bertahap mulai dapat mengungkap beberapa misteri yang selama ini masih tertutup. Seperti keberadaan Yeti, Big Foot, Orang ...


Sampah Digital. Diberdayakan oleh Blogger.